Social Icons

Pages

Tuesday, December 3, 2013

Mengenal Teknologi Sistem Pembakaran Otomotip

Otomotip adalah bagian dari hobby, hobby ngoprek bukan balap, bongkar-bongkar pasangnya tar-taran aja, haha...and ga boleh ada yang beresin, karena itu bisa merusak jalan berfikir yang lagi berlangsung diotak, haha...aneh memang, tapi kalo ga mau bermasalah, tolong jangan beresin tanpa perintah!

Mesin VVT-I
Ada banyak sekali teknologi mesin 4 tak yang kita denger sekarang, contoh EFI, VTEC, i-DSI, VVT, VVT-I, SOHC, DOHC, haha..yang 2 terakhir bukan sistem pembakaran tapi udah lari ke sistem transmisi.


Penasaran apasih maksudnya EFI, bahkan sebagian merek motor ada yang bertulisakan PGM-FI Programable-Fuel Injection, maksudnya? Malah sekarang muncul VVT-I, maksudnya apa, tetep aja pake bensin kan?

Gw ga sekolah otomotip, elektronika, kimia, dll, dsb, dkk, semua cuman hobby aja, jadi maaf-maaf kalo bahasa dan istilah yang digunakan kurang educated, haha...tapi yang jelas ini disini gw bicara hasil dari pengalaman dan ngoprek plus sedikit baca-baca (secara sangat ga suka baca), karena sebelum bongkar-bongkar mesin biasanya gw cari referensi dulu supaya sedikit ada gambaran dari cara kerja mesin yang mau gw bongkar, ya sebagai upaya menghindari human error, tapi ga jarang juga pengetahuan itu justru didapet ketika langsung bongkar and modal nekat, jadi nunggu ancur dulu baru belajar, haha..

Kita mulai dari awal ya, kita mulai dari mesin berbahan bakar solar and bensin, cara kerja kedua mesin ini bener-bener berbeda, gw baru tau mesin solar ketika ngater temen kebengkel beli spark-glow.

Apaan tuh, bahasa asing, pake bahasa daerah ajalah, jangan yang susah-susah?

Haha...itu istilah yang mereka buat dan ini kesepakatan dagangnya, jadi kalo dibahasa ibukan jadi SPARK GLOW = PERCIKAN CAHAYA, yang ada percikan qalbu coy, haha..kalo nekat kebengkel tanya "saya perlu percikan cahaya satu, berapaan?".....otomatis pada mudeng semua pegawe bengkelnya, hahaha...

Nah spark-glow ini persis seperti busi alias spark-plug dimesin bensin, bedanya dia ga ngeluarin corona discharge alias percikan api warna biru, apa itu corona selengkapnya bisa dibaca diartikel Belajar bersama Raket Nyamuk, Bikin ionizer ANTI Chemtrail sendiri. Di bengkel gw ga nahan tanya-tanya sama mekanik disana, sambil dia pasangin tu spark-glow dimobil temen gw, and bangkenya gw bawa pulang, haha...abis-abisan gw tanya seputar mesin diesel (mesin solar), untung tu mekanik ga bosen jawab serentetan pertanyaan gw yang kaya janda minta kawin, wkwkwk..

Spark-glow
Spark-glow in action
Jadi Spark-glow ini bekerja seperti pemanas, karena bahan bakar yang digunakan adalah solar bukan bensin, kita ga bahas detail tentang apa itu solar dan bensin sekarang ok, selain itu mesin solar tidak menggunakan pengkabutan alias karburator, tapi menggunakan sistem INJECTION alias injeksi, mirip kaya suster-suster dirumah sakit, pake suntikan, nah persis seperti itulah analogi sistem injeksi.

Nozzle Injection 1

Nozzle Injection2 

Nah dari sini dikenal sistem pembakaran dengan metoda pengkabutan (mesin berbahan bakar bensin) dan sistem pembakaran dengan metoda injeksi (mesin berbahan bakar solar alias diesel). Lalu ceritanya para engineering muter otak gimana caranya mesin bensin bisa mengadopsi sistem injeksi, yang kaya suster di rumah sakit, pake suntikan, mesin injeksi ga ada karburator, alasan menggunakan sistem injeksi supaya bahan bakar lebih hemat dan terkontrol, sekarang semua kontrol ini dikendalikan secara digital menggunakan ECU engine control unit atau engine computer unit.

ECU engine control unit

Diruang pembakaran membutuhan oksigen, pada mesin-mesin berkarburator oksigen diambil langsung dari manipul (manifold), dan mesin ini mengandung emisi gas buang yang tinggi, artinya setiap bensin yang masuk tidak akan terkontrol akurat berapa CC nya begitu pula pasokan oksigennya, alhasil diruang bakar bensin tidak terbakar sempurna, maka dari itu sebagian menjadi CO karbon monoksida, CO2 karbon dioksida, NOx nitrogen oksida, HC hidrat arang, senyawa atau molekul-molekul ini terjadi karena ketidak sempurnaan pembakaran, coba pelajari ikatan kimianya, kepanjangan kalo dibahas disini.

Setelah muncul era digital, digunakanlah mesin berteknologi komputer, EFI adalah generasi pertama yang artinya Engine Fuel Injection, tapi masing-masing pabrikan menggunakan istilah-istilah berbeda padahal prinsip kerjanya ya EFI, ya mungkin demi kepentingan brand, jadi sorry kali ini gw bikin kesimpulan sendiri, haha..

Spark-plug dan nozzle injector dalam ruang bakar
EFI system
Didalam mesin EFI engine fuel injection, pasokan bensin, pasokan oksigen, nyala busi atau spark-plug, spark-glow, semua dikendalikan, dipantau dan dikontrol penuh oleh sebuah komputer kecil yang bernama ECU, disinilah bedanya mesin karburator yaitu mesin dengan sistem pengkabutan (sistem mekanik), bensin sebelum masuk ruang bakar akan dibuat kabut/pengkabutan menggunakan sistem karburator sekaligus mencampur oksigen yang diambil dari manipul.

Pada mesin karburator mengatur performa mesin akan sangat mudah, semua bisa dilakukan hanya dengan memutar-mutar baut spuyer, throttle dan baut angin untuk pasokan oksigen, tapi usaha ini mengakibatkan emisi gas buang berlebih, efisiensi berkurang, dan perbandingan performa dengan energi menjadi besar, sebagian meningkatkan performa coil dan mengganti kabel busi dengan resistansi yang lebih baik, seperti kabel busi racing, haha...maksa dah, polusi nomor 17.

Pada mesin injeksi hal ini sulit dilakukan, lo buka kap mesin cuman bisa clingukan, ga ada yang bisa disetel-setel, paling hanya stelan langsam (throttle), hahaha...

Terus kalo mau ningkatin pasokan bensin ato oksigen gimana caranya?

Pada mesin injeksi hal ini bisa dilakukan dengan mamanipulasi ECU, karena semua kontrol ada di ECU, so harus membuat tipu daya terhadap ECU, karena ECU bisa diboongin, tapi bohong itu kan dosa? hahaha...

Piggyback
Biasanya dengan menggunakan modul Piggyback alias dukung-dukungan atau gendong punggung, haha...maksudnya? Jadi ECU tidak dirubah melainkan sinyal masuk dan keluar dimanipulasi, jadi ECU menyangka semua berjalan sesuai pabrikan padahal semua sudah direkayasa piggyback, hahaha...ECU mirip seperti alam bawah sadar kita manusia, piggyback adalah saitonirojim, wkwkwk...

Nozzle Injection 1
Nozzle Injection 2
Masalah terbesarnya konsumen tidak pernah bisa dapetin blue print ECU dari pabrikan, apalagi mobil ga terkenal, komunitasnya garing, dll, kalo bisa dapetin bocoran tentu proses hacking akan menjadi lebih mudah ga repot kudu ngecek atu-atu, bermunculanlah ahli-ahli pembohong ECU dan menjualnya dipasaran, tapi tidak semua mobil tersedia, karena masing-masing pabrikan punya sistem berbeda dalam ECU  nya.

Jadi pas gw bongkar ternyata mesin dipenuhi sensor-sensor, hebat juga ni sensor karena tahan panas mesin, biasanya komponen-komponen tahan suhu ekstrim seperti ini adalah komponon-komponen untuk militer, ada jualan tapi muahal and susah nyarinya coy, hahaha...

Memang ga asik untuk orang-orang yang udah lama terbiasa ngoprek mesin-mesin karburator, tapi setelah dipelajari ternyata mesin injeksi yang serba komputer ini jauh lebih ngasikin, bahkan ECU selain mengatur kinerja mesin, dia juga menangani urusan safety belt, jadi ketika safety belt ga terpasang muncul pesan suara ceramahin lo supaya pake safety belt, hahaha....kalo terganggu lo cabut aja koneksi bagian itu, dijamin dia diem ga ngomel-ngomel, urusan pintu ga rapet juga lo bisa diceramahin, tapi jangan dicabut konektor bagian ini sih soalnya penting, jadi kita bisa tau kalo-kalo pintu ga rapet nutupnya.

Oh .... jadi kalo ga pake safety belt ga penting?

Ya itusih gimana selera dan tanggung jawab masing-masing dah, gw ga mau berdebat, haha....

Jadi apa itu VVT-i?

wikipedia.org-
Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence) adalah mesin berteknologi variable valve timing yang dikembangkan oleh Toyota. VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah mulai diterapkan tahun 1991 di mesin Toyota 4A-GE 5 silinder. Mesin yang sudah dipakai di sebagian besar mobil Toyota ini diklaim membuat mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.

VVT-i (sering disalahartikan dengan injeksi) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif. VVT-i diperkenalkan pada tahun 1996.

Oooo...jadi awalnya VVT menjadi VVT-i, i nya berarti injeksi, sementara VVT berarti belum injeksi tapi teknologi VVT lebih ke pengaturan valve alias klep secara pintar VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence), berarti teknologi ini melibatkan BIN alias badan intelegen negara, karena disana dikatakan with intelligence, berarti mesin ini berbahaya karena berhubungan langsung dengan intel dan satpol PP, hahaha.....

NGACOOO..!!!!

Apa ini yang artinya pengaturan klep tidak manual? Soalnya mobil gw pengaturan klepnya secara hidrolik itu yang gw baca-baca, jadi ga perlu disetel-setel, masalahnya pas mau gw bongkar turun mesin, diomel-omelin ibu suri, padahal itu mobil gw, haha...itulah cinta yang berlebihan, khawatir kalo mesin ga apa-apa dibongkar malah jadi kenapa-kenapa, padahal khawatir dan bersedih hati adalah tanda orang tidak beriman, hahaha....jadi gw belom tau karena ga pernah bongkar, jadi penasaran ini dibawa ngimpi, desigh!

Sebetulnya setiap bongkar-bongkar mesin gw selalu foto-foto detail, tapi tu foto ada dilaptop doremon, jadi blom bisa dishare sekarang mungkin nanti kalo dah pulang kampung.

Oh sekalian, prinsip dari mesin-mesin ini adalah berbahan bakar fosil, sebetulnya mesin ini bisa diinjeksi dengan air, ya lebih baik air aquades, karena kalo air sumur bisa membuat kenalpot berkarat, injeksi air murni ini membantu kinerja mesin dan membersihkan ruang bakar, jadi mesin tidak ada yang dirubah hanya ditambah injeksi air, bisa pake jarum suntikan bekas suster rumah sakit, hahaha..

Beneran bensin yang disemprotkan oleh nozzle injektor plus injektor dari suntikan berupa air, akan memadatkan ruang bakar, air ini tidak akan membuat mesin mati, karena air dibuat kabut dengan disemprotkan keruang bakar melalui manipul, bensin jadi hemat, karena pembakaran menjadi maksimal, ruang bakar akan menjadi bersih, karena ada uap H2O, performa mesin menjadi berlipat-lipat, fenomena ngeletek pada mesin otomatis hilang total digantikan tenaga besar, karena fenomena ngeletek itu bukti ketidak sempurnaan proses pembakaran sehingga tidak sesuai dengan TOP.

Bisa dilakukan pada mesin injeksi, sudah terbukti mantap, cuman jadi nambah kerjaan baru, karena musti ngecek persediaan air, atau bikin kontrol panelnya didasboard, keren tuh....

Ah .... tetep aja ngerepotin, ga praktis!

Ok...ok...kalo gitu ganti aja seluruhnya pake air dan ga pake bensin lagi!

Wah yang boneng, emang bisa?

Molekul air atau H2O itu mengandung 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen, kedua-duanya sangat reaktip terhadap api alias mudah terbakar, tapi kenapa air malah digunakan untuk memadamkan api ya? hahaha....

Ini yang keliru, air tidak pernah bisa memadamkan api, bukan air yang memadamkan api, pemadam kebarakan menyemprotkan air agar suhu api berkurang dan diharapkan akan memadamkan api, begitu. Kalo ga percaya coba semprotkan air dikebarakan yang super massive, pasti malah akan meledak, bukannya mati, malah mati beneran semua, hahaha...

Jadi sebetulnya air itu bisa dijadikan bahan bakar non polusi, bisa jadi green car lah alias mobil bercat hijau, wkwkwkwk....., bukan LCGC low car green car yang HOAX itu, itu cuman iklan aja supaya laku and jalan tambah macet dah.

Jadi gimana caranya bikin air jadi bahan bakar?

Banyak banget metodanya, gw baru bisa pake 5 metoda sisanya blom kepikiran lagi, selain air menjadi bahan bakar juga bisa dijadikan sumber listrik, karena sumua atom itu memiliki elektron, dan....jhiah jadi panjang tar, mudah-mudahan perkembangannya bisa dishare disini, kalo ga dishare berarti itu memang tidak layak untuk dishare, jadi beberapa type mesin lain adalah :

-VTEC (Variable Valve Timing and Lift Electronic Control)
-VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence)
-i-DSI (intelligent Dual and Sequential Ignition)

3 yang diatas  adalah EFI plus-plus, haha...
-EFI (Electronic Fuel Injection)

Sampai ketemu ditulisan-tulisan saya selanjutnya.

No comments: